Ilustrasi Nelayan Asing/Ist Sangihe, MTN.com -Terkait tuntutan warga yang merndatangi kantor DPRD Sangihe beberapa waktu lalu, akhirnya ...
Ilustrasi Nelayan Asing/Ist |
Warga melayangkan protes menyusul adanya kasus pemerkosaan gadis berusia 10 tahun yang berujung korban meninggal oleh salah satu nelayan asal negara tetangga itu.
“Memang itu tuntutan kami saat mendatangi kantor DPRD sebagai respon terhadap perbuatan bejat salah satu nelayan Filipina. Kami tak mau melihat lagi mereka berkeliaran di seputaran teluk Tahuna, apalagi di kampung kami Towo, Kelurahan Sawang Bendar,” ungkap Ferry Kantohe, warga setempat.
Ia pun meminta aparat terkait untuk memperketat status nelayan asing yang saat ini telah membanjiri Sangihe untuk segera memulangkan mereka yang berstatus liar tersebut. Mereka berharap aparat menindak tegas pelaku usaha yang telah mempekerjakan warga Filipina yang tidak disertai dokumen yang jelas.
“Peristiwa ini jadi peringatan bagi pihak-pihak terkait di daerah, termasuk aparat harus bertindak tegas terhadap nelayan asing yang tak dilengkapi dokumen kependudukan yang jelas,”tegas Kantohe.
Pengosongan wilayah pantai teluk Tahuna dari Pamboat Filipina juga telah disarankan Asisten I Pemda Sangihe, Drs Irklis Sombonaung di hadapan pemilik Pamboat saat Pemda menggelar pertemuan untuk merespon permasalahan itu. (*)