Suasana Upacara Hari Lahir Pancasila di Makorem 131/Santiago Manado/ist Manadotopnews.com - Upacara dalam memperingati hari lahirnya ...
Suasana Upacara Hari Lahir Pancasila di Makorem 131/Santiago Manado/ist |
Manadotopnews.com - Upacara dalam memperingati hari lahirnya Pancasila tahun 2017 berlangsung dengan khikmat, dimana kegiatan Upacara tersebut dilaksanakan dilapangan hitam Makorem 131/Santiago, dengan yang bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) Kepala Staf Korem (Kasrem) 131/Santiago Kolonel Inf Endro Satoto SIP MM serta Kapten Chb Nixon Noldi Kukus yang jabatan sehari-hari Pasiminlog Denmarem 131/Santiago pada Kamis 1 Juni 2017.
Dalam upacara Harlah Pancasila tersebut Kepala Staf Korem 131/Santiago membacakan sambutan Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo, yang mengatakan Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dimana pada hari ini kita dapat menyelenggarakan upacara peringatan hari lahir pancasila untuk yang pertama kalinya, dimana upacara ini meneguhkan komitmen kita agar lebih mendalami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur pancasila sebagai dasar bermasyrarakat, berbangsa dan bernegara oleh karena Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan Ir Sukarno, Piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni 1945 dan rumusan final Pancasila pada tanggal 18 Agustus 1945 adalah jiwa besar founding fathers, para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok Nusantara sehingga kita bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan kita.
Harus diingat bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman, takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman, dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman, dari Miangas sampai Rote adalah juga keberagaman dimana berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia itulah kebhinneka tunggal ikaan kita,
namun kehidupan berbangsa dan bernegara kita sedang mengalami tantangan, Kebinekaan kita sedang diuji yang saat ini ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebinekaan dan keikaan kita, saat ini ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi selain Pancasila dimana masalah ini semakin mencemaskan tatkala diperparah oleh penyalahgunaan media sosial yang banyak menggaungkan hoax alias kabar bohong.
Kita perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme, konflik sosial, terorisme dan perang saudara, sehingga dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, kita bisa terhindar dari masalah tersebut kita bisa hidup rukun dan bergotong-royong untuk memajukan negeri dengan Pancasila, Indonesia adalah harapan dan rujukan masyarakat internasional untuk membangun dunia yang damai, adil dan makmur di tengah kemajemukan oleh karena itu, saya mengajak peran aktif para ulama, ustadz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila, pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus terus ditingkatkan, ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dimana komitmen pemerintah untuk penguatan Pancasila sudah jelas dan sangat kuat, berbagai upaya terus kita lakukan dengan telah diundangkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2017 tentang Unit Kerja Presiden terhadap Pembinaan Ideologi Pancasila bersama seluruh komponen bangsa, lembaga baru ini ditugaskan untuk memperkuat pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yang terintegrasi dengan program-program pembangunan, pengentasan kemiskinan, pemerataan kesejahteraan dan berbagai program lainnya yang menjadi bagian integral dari pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus bahu-membahu menggapai cita-cita bangsa sesuai dengan Pancasila, tidak ada pilihan lain kecuali seluruh anak bangsa harus menyatukan hati, pikiran dan tenaga untuk persatuan dan persaudaraan serta tidak ada pilihan lain kecuali kita harus kembali ke jati diri sebagai bangsa yang santun, berjiwa gotong-royong dan toleran dan tidak ada pilihan lain kecuali kita harus menjadikan Indonesia bangsa yang adil, makmur dan bermartabat di mata Internasional namun demikian, kita juga harus waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila, Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi-organisasi dan gerakan-gerakan yang Anti Pancasila, Anti UUD 1945, Anti NKRI, Anti Bhinneka Tunggal Ika dan Pemerintah pasti bertindak tegas jika masih terdapat paham dan gerakan komunisme yang jelas-jelas sudah dilarang di bumi Indonesia, sekali lagi jaga perdamaian, jaga persatuan, dan jaga persaudaraan di antara kita, mari kita saling bersikap santun, saling menghormati, saling toleran, dan saling membantu untuk kepentingan bangsa dan mari kita saling bahu-membahu, bergotong-royong demi kemajuan Indonesia, Selamat Hari Lahir Pancasila, Kita Indonesia, Kita Pancasila, Semua Anda Indonesia, semua Anda Pancasila, Saya Indonesia, saya Pancasila.
Kegiatan upacara tersebut diikuti oleh pasukan upacara Gabungan Pamen sejajaran Korem 131/Santiagi, Pama, Korsik, Yonif Raider 712/Wiratama, Korem 131/Santiago, Gabungan Balak aju Tim Intel Korem 131/Santiago PNS, yang dalam Upacara tersebut juga dibacakan Naskah Teks Pancasila yang diawali dengan tanda Kebesaran Buka dan ditutup dengan tanda Kebesaran tutup yang dibacakan oleh Kapala Staf Korem (Kasrem) 131/Santiago. (Shaker)