Upacar hari pahlawan di makorem 131/Santiago Manadotopnews.com - Satu lagi Hari bersejarah yang diperingati bangsa Indonesia saat ini ...
Upacar hari pahlawan di makorem 131/Santiago |
Manadotopnews.com - Satu lagi Hari bersejarah yang diperingati bangsa Indonesia saat ini dimana hari yang bersejarah ini diperingati oleh seluruh bangsa Indonesia dalam mengenang nilai dan jasa-jasa para pahlawan kusuma bangsa yang dilaksanakan setiap tahun pada 10 November tidak ketinggalan Korem 131/Santiago ikut melaksanakan peringatan Hari Pahlawan tersebut dengan suatu Upacara yang digelar di Makorem 131/Santiago.
Dengan Inspektur Upacara Kasrem 131/Santiago Kolonel Inf Dadang Arif Abdurahman SE dengan Komandan Upacara Mayor Inf Ismail Rahayu Pasiren Korem 131/Santiago dimana sebelum pelaksanaan puncak Hari Pahlawan melalui Staf Teritorial Korem 131/Santiago sesuai dengan petunjuk dan perintah dari Komando Atas dalam hal ini Kodam VII/Wirabuana serta TNI AD.
Kegiatan Sosialisasi Nilai-nilai Kepahlawanan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah dalam jajaran Korem 131/Santiago yang dalam hal ini oleh Kodim jajaran bagi anak sekolah SD, SMP dan SMA sederajat dalam rangka menanamkan akan jasa para pahlawan serta dapat menghargai pahlawan tersebut terutama pahlawan daerah yang telah berbuat yang terbaik untuk daerahnya serta bangsa Indonesia pada umumnya.
Lanjut dari pada itu kegiatan upacara dalam rangka Hari Pahlawan di Makorem dilaksanakan dengan khidmat dimana dalam sambutan Menteri Sosial RI yang dibacakan Kasrem 131/Santiago mengatakan setiap tanggal 10 November Bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan sebagai momen reflektif untuk memberi makna atas pengorbanan para pahlawan kusuma bangsa dengan menyalahkan jiwa kepahlawanan dalam perjuangan mengisi kemerdekaan peringatan tersebut didasarkan pada peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Sebagai pertempuran pertama dan terbesar antara pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 dengan memakan korban jiwa sangat besar dimana peristiwa tersebut memberi pelajaran moral bahwa warisan terbaik para pahlawan bangsa bukanlah politik ketakutan melainkan politik harapan seberat apapun tantangan yang dihadapi dengan keterbatasan yang ada tidak akan menyurutkan semangat perjuangan dan pengalaman merebut dan mempertahankan kemerdekaan menunjukan betapa spirit perjuangan dan mental karakter kepahlawanan memiliki daya hidup yang laur biasa dalam menghadapi berbagai rintangan dan penderitaan, setiap Zaman memiliki tantangan tersendiri
oleh karena itu setiap zaman harus mengembangkan respon kepahlawanan yang sesuai dengan zamannya dimana kita butuh patriotisme yang lebih positif dan progresif serta bukan sekedar mempertahankan melainkan juga memperbaiki keadaan negeri untuk keluar dari berbagai persoalan bangsa yang dituntut menghadirkan kemandirian bangsa tanpa terperosok pada sikap anti asing dimana pemerintah saat ini hadir dengan menawarkan visi transformatif "Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat Mandiri dan Berkerpribadian Berlandaskan Gotong Royong yang dirumuskan dalam sembilan agenda prioritas pemerintah ke depan yang disebut Nawa Cita dan dikatagorikan dalam tiga ranah mental kultural, ranah material (ekonomi) dan ranah politik berdasarkan prinsip-prinsip Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dengan suatu tekad dan ketulusan untuk bersama-sama saling bahu membahu dan dilandasi oleh makna dan nilai integritas, etos kerja dan gotong royong sehingga dapat mengatasi berbagi permasalahan yang melanda dan dapat menjadi bangsa pemenang mampu bersaing dengan Negara dan bangsa lain sejaln dengan tema hari pahlawan 2016
"Satukan Langka Untuk Negeri" selain itu melalui peringatan hari Pahlawan 2016 sebagai bangsa yang besar bangsa yang harus menghargai jasa para pahlawannya diharapkan pula dapat lebih membangkitkan Nilai-nilai kepahlawanan serta meningkatkan kecintaan kepada tanah air kita dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Shaker)