Ilustrasi Manadotopnews.com - Kasus dugaan pencabulan hebohkan kota manado. Bagaimana tidak, kelakuan salah satu oknum pejabat Kota M...
Ilustrasi |
Manadotopnews.com - Kasus dugaan pencabulan hebohkan kota manado. Bagaimana tidak, kelakuan salah satu oknum pejabat Kota Manado yang keseharian dipercayakan sebagai Kadisparbud, dengan beraninya melecehkan seorang siswi SMK yang sedang menjalankan Praktek Sistem Ganda (PSG) di kantornya, Rabu pagi pekan lalu.
Perbuatan yang amat mencoreng muka pemerintah kota ini terjadi di pagi hari, saat sejumlah pegawai di instansi yang dipimpin oknum pejabat cabul itu sedang menanti waktu apel pagi. Lebih memiriskan lagi, kelakuan tak patut ditiru itu, dilakukan oknum pejabat tersebut di dalam ruangan kerjanya sendiri.
Menurut informasi yang diterima, awalnya, Bunga sebut saja nama korban demikian, sedang berada di lantai dua gedung kantor tersebut. Berhubung hari masih pagi, siswi yang diketahui duduk di bangku kelas III salah satu SMK negeri ternama di Manado ini pun menanti para pegawai untuk apel pagi. Tiba-tiba dari arah belakang, oknum pejabat yang selalu menunjukkan kesan religius di setiap tutur katanya itu, menarik salah satu tangan Bunga, dan kemudian dirangkulnya.
Karena merasa orang yang memperlakukannya adalah petinggi di SKPD tersebut, tentu Bunga tidak menaruh curiga. Dengan rasa hormat, Bunga menuruti permintaan oknum pejabat tersebut, untuk berbicara di dalam ruangan kerja sang pejabat.
Namun apa dinyana, sesampai di dalam ruangan itu, Bunga justru ditarik tangannya dan didudukkan di atas pangkuan oknum pejabat bejat itu. “Ngana suka ba honor di sini, kalau ngana suka nanti kita kase jadi nona Manado,” tutur sumber kuat media ini menirukan perkataan oknum pejabat tersebut.
Sambil menebar bujuk rayunya, oknum pejabat tersebut mulai menggerayangi bagian tubuh Bunga, hingga ke bagian sensitif korban. Seperti tersadar, Bunga pun berteriak sambil berupaya lari menghindar dari perlakuan oknum pejabat tersebut. “Pak, so ada orang,” teriak Bunga sambil berdiri dari pangkuan oknum tersebut.
Untungnya Bunga saat itu bisa terhindar dari perlakuan tidak senonoh oknum tersebut. Tak hanya sampai di situ, beberapa waktu kemudian, oknum tersebut menelepon Bunga sambil terus menerus merayunya. “Saat itu, Korban sempat melontarkan kalimat pedas kepada oknum pejabat yang meneleponnya,” aku sumber. (**)