Ilustrasi Manadotopnews.com - lham Ui (21) warga Kelurahan Bailang Lingkungan V Kecamatan Bunaken yang kesehariannya berprofesi sebag...
Ilustrasi |
Manadotopnews.com - lham Ui (21) warga Kelurahan Bailang Lingkungan V Kecamatan Bunaken yang kesehariannya berprofesi sebagai Tukang ojek, tewas dibunuh pria yang mengalami gangguan jiwa (orang gila, Red) di Kelurahan Calaca, Kecamatan Wenang, tepatnya di depan eks Dealer Yamaha, Senin (4/4/2016). Terinformasi peristiwa malang itu bermula saat korban menggunakan sepeda motor dan melintas dilokasi kejadian. Korban yang tidak menduga akan dijemput ajal ini tiba-tiba diserang oleh lelaki yang diduga mengalami gangguna jiwa.
Tidak bisa menghindar, satu tikaman pisau dapur langsung mendarat telak dibagian pinggang kanan korban. Sontak darah segar langsung muncrat dari luka tikaman tersebut. Warga pun berupaya melarikan korban ke Rumah Sakit Islam (RSI) Sitti Maryam Tuminting, namun sayang, beberapa saat kemudian, korban dinyatakan meninggal dunia karena luka tusuk merobek lambung korban. Kasubag humas Polresta Manado, Agus Marsidi membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Benar ada terjadi penikaman oleh orang kurang waras dan korban meninggal dunia,” ungkap Marsidi.
Kejadian tersebut mendapat tanggapan miring sejumlah kalangan masyarakat dan meminta Pemerintah Kota Manado, dalam hal ini Dinas sosial untuk ikut bertanggungjawab atas kejadian itu. Warga Tuminting yang enggan namanya disebutkan mengatakan, pemerintah seharusnya bertanggungjawab, sebab dengan kejadian tersebut tidak ada seorangpun yang dapat disalahkan.
Tukang Ojek di Bailang Tewas Dengan Luka Tikaman/ist |
“Saya bependapat bahwa ini adalah kesalahan pemerintah kota, khususnya Dinas Sosial. Sebab, orang yang mengalami gangguan jiwa adalah ranahnya Dinsos. Dan selam ini saya melihat Dinsos seakan hanya membiarkan orang gila berkeliaran di jalanan. Beberapa kali saya melihat ada orang gila yang diangkut dalam operasi yang dilakukan Dinsos dan Pol PP. Tapi kemudian orang gila yang diangkut itu beberapa hari kemudian terlihat lagi berkeliaran di jalanan. Seharusnya Dinsos memfasilitasi orang-orang seperti itu untuk dikurung di Rumah Sakit jiwa. Karena jika seperti ini jadinya, siapa yang akan bertanggungjawab,” ungkapnya.
Penjabat Walikota Manado, Royke roring ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut mengaku kaget dengan kejadian itu. “Masa? Saya belum tahu,” singkatnya.
Namun menurut dia hal tersebut akan disampaikan ke Dinas Sosial. Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Manado, Frans Mawitjere hingga berita ini diturunkan belum dikonfirmasi terkait hal tersebut. (*Shaker)