Dialog Jarod, "Menangkal Radikalisme dan Mencegah Isu Sara" Manadotopnewas.com - Rabu, 06/04/2016, Jurnalis Online Manado (...
Dialog Jarod, "Menangkal Radikalisme dan Mencegah Isu Sara" |
Manadotopnewas.com - Rabu, 06/04/2016, Jurnalis Online Manado (Jarod), kembali menggelar diskusi publik dengan tema ‘Menangkal Radikalisme dan Mencegah Isu SARA pada Setiap Kejadian Perkelahian Antar Pemuda di Sulawesi Utara’,
Dalam dialog kali ini, tampil sebagai pembicara diantaranya Dr dr Taufik Pasiak, mewakili MUI Sulit, Pitres Sombowadile, Budayawan Sulut dan Vecky K. Mewakili Pemuda Sinode GMIM.
Dr Taufik Pasiak menyampaikan bahwa agama itu ahlak. Formasi agama sebagai etika publik. Agama selalu menjunjung nilai-nilai toleransi dalam berkehidupan sosial kemasyarakatan. Hal ini sebagaimana yang terkandung dalam ayat al-quran yang artinya "dan tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan". Sementra radikalisme agama terjadi karena penganutnya memahami agama dengan tafsiran simbolik dan parsial saja. Harusnya agama menjadi pendamai, agama itu menyadarkan ummatnya, bukan menyuruh ummatnya berbuat jahat. Kalau mau mewujudkan perdamain, mari kita ubah dialog menjadi tindakan konkrit melalui kerja sama" Jelas Taufik
Senada dengan Taufik Pasiak, Pitres Sombowadile mengatakan bahwa nilai-nilai agama secara utuh itu baik. Kekeliruan orang beragama dengan berbuat ‘brutal’, menurutnya merupakan sebuah potret yang perlu ditinggalkan, sehingga dengan demikian peran budaya dan kearifan perlu dimunculkan. Masyarakat atau penganut agama harus mengetahui sejarah budayanya masing-masing agar tidak terjadi friksi sosial.
”Permasalahan munculnya tindakan radikalisme yang melahirkan isu SARA ini bukan suatu potret budaya yang dipertahankan. Memang secara global, sejarah bangsa ini terlahir dari konflik dan kekacauan ketimbang perdamaian, namun perlunya kita penganut agama masing-masing mampu mengaktualisasikan nilai-nilai agama dengan budaya yang manusiawi. Pluralisme agama harus mampu disatukan dalam tindakan, untuk itu melawan radikalisme yaitu harus dengan komitmen kemanusiaan dan perdamaian, meningkatkan toleransi umat beragama. Nah menurut saya Radikalisme ini lahir bukan tanpa kepentingan tertentu, sehingga perlu memang dibendung secara bersama,” ucap Sombowadile. (Shaker)