Penandatanganan Bersama Tolak Gerakan ISIS/Ist Manadotopnews.com - Pemerintah dan masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara menolak hadi...
Penandatanganan Bersama Tolak Gerakan ISIS/Ist |
Manadotopnews.com - Pemerintah dan masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara menolak hadirnya gerakan radikal Islamic state of Irak and Sirya (ISIS) di daerah Bumi Nyiur Melambai.
Penolakan itu ditandantai dengan penandatangan bersama yang dilakukan Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang bersama Wagub Dr Djouhari Kansil MPd, Wakil Ketua Komisi 2 DPR-RI Ir Riza Paria MBA, Anggota VI BPK-RI Prof Dr Bahrullah Akbar MBA, Unsur Forkopimda Sulut dan Bupati Minsel Tety Paruntu, Walikota Tomohon Jimmy Eman dan Wawali Bitung Max Lomban di atas kanvas usai apel gerakan bela Negara di IPDN Kampus Sulut Tampusu Minahasa, (30/3) kemarin.
Sebelumnya Sekdes Tampusu Arnold Pinamon telah membacakan 5 poin yang menjadi alasan Sulut menolak gerakan ISIS tersebut antara lain:
Kami warga Negara RI di Sulut bertekad mewujudkan gerakan bela Negara dengan cara mempertahankan Pancalisa, UUD 1945, Bhike Tunggal Ika dan wilayah NKRI, Menolak dengan tegas, sikap ancaman terorisme dan radikalisme yang merusak sendir-sendi kehidupan persatuan dan kesatuan bangsa.
Menolak dengan tegas kekuatan kelompok asing dan tokoh-tokoh tertentu yang berupaya memasukan pahan ISIS di Indonesia, terutama di Sulut.
Mendukung kebijakan pemerintah di dalam pemberantasan narkoba, pemberantasan praktek begal jalanan yang telah merusak mental dan moral serta jiwa raga generasi bangsa serta mengimbau segenap komponen bangsa secara bersama-sama mewujudkan gerakan bela Negara melalui tata kehidupan masyarakat yang kreatif, inovatif, memiliki sikap mental positif dan menerapkan disiplin yang tinggi.
Sarundajang mengakui penandatangan bersama menolak hadirnya gerakan ISIS di daerah ini merupakan kegiatan yang bernilai dan bermakna strategis yang perlu dialakukan, sebagai media efektif dalam mengetuk nurani setiap anak bangsa, agar semakin memantapkan nasionalisme, serta bertekad dan komitmen yang kuat untuk membela Negara.
Karena itu Sarundajang berharap salah satu cara untuk menangkal gerakan ISIS, salah satunya perlu terus menanamkan wawasan kebangsaan kepada gerenasi muda dimanapun kita berada.
“Implementasi dalam setiap langkah dan sendi kehidupan bermasyarakat, senantiasa berdiri kokoh tampil terdepan dan terus mengangkat panji mempertahankan jati diri bangsa Indonesia, tandas SHS. (*)