Kabid PP-BLH Sulut, Sonny Runtuwene SE,/Ist Manadotopnews.com - Tanda awas bagi masyarakat kota manado khususnya bagi masyarakat pem...
Kabid PP-BLH Sulut, Sonny Runtuwene SE,/Ist |
Manadotopnews.com - Tanda awas bagi masyarakat kota manado khususnya bagi masyarakat pemilik sumur, pasalnya menurut Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran Badan Lingkungan Hidup (PP-BLH) Sulawesi Utara (Sulut), Sonny Runtuwene SE, dalam hasil pengujian pada tahun 2014 lalu di 12 lokasi sumur penduduk yang di ambil secara acak di antaranya seperti Kelurahan Ranotana Weru, Sario, Tikala, dan Kampung Ternate yang semuanya tersebar di beberapa Kecamatan menghasilkan kualitas air sumur penduduk saat ini sudah tercemar.
“ itu e-colinya sudah melebihi baku mutu kelas satu yang sebetulnya hanya 100 MPN/100 mili liter itu rata-rata sudah berada di atas 100 sampai 200 bahkan ada yang sampai dengan 900 MPN/mili liter sedangkan T.Colinya di atas 2.000 sampai dengan 24.000 sebenarnya baku mutunya T.Coli hanya 1.000.” Ujar Sonny Runtuwene.
Sonny Runtuwene juga menambahkan, Pencemaran Air Sumur akibat dari kepadatan penduduk yang berdampak dari pembuatan WC saling berdekatan dengan Air Sumur dan juga pembuangan limbah dapur.
Kata Sonny Runtuwene, seharusnya jarak antara WC dan Air Sumur harus 10 meter dan pembuatan bak pembuangan harus di beton supaya kedap air dan dampak pada manusia akibat adanya pencemaran ini bisa berpengaruh pada daya tahan tubuh Manusia akan menurun yang akibatnya berunjung pada penyakit diare sampai bisa meninggal dunia.tegas Runtuwene. (fifo/shaker)