Istimewa Manadotopnews.com -Terkait rapat koordinasi dan evaluasi (rakorev) Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Man...
Istimewa |
Manadotopnews.com-Terkait rapat koordinasi dan evaluasi (rakorev) Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Manado di Ruang Toar Lumimuut Kantor Wali Kota Manado, (30/09) kemarin menguak fakta-fakta unik yang menjadi PR bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Manado.
Selain menyisakan utang beras miskin senilai Rp 661 juta. Dari Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Pingkan Sinjal menjelaskan, data Raskin dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) tidak akurat, sehingga menjadi polemik.
“Ada yang layak tapi tak terima dan ada juga yang tak layak tapi justru menerima raskin,” terangnya.
Selain itu, Perwakilan Bulog Sulut Buluk Ismail sedikit mengeluhkan sistem pembayaran saat ini. “Pembayaran masih mengacu, ada beras baru bisa ditebus. Sehingga yang berutang rata-rata berasnya sudah habis lebih dulu,” ungkap Ismail.
Untuk hal itu, Ismail beserta pihaknya lebih menginginkan cash and carry diterapkan di Manado. “Otomatis membuat Bulog lebih aman,” ujarnya.
Namun krisis kepercayaan warga kepada pimpinan yang dimaksudkan pemerintah, sehingga membuat usulannya, tak bisa diterapkan. “Untuk Manado, kepercayaan terhadap pimpinan kurang, sehingga prinsip yang sebenarnya masih sulit terlaksana,” ungkapnya. (*/dk/sh)