Dr. Victor Rompas Msi, Tokoh Agama KGPM Sekaligus Aktivis Pemuda Sulut/Ist Manadotopnews.com – Terkait pecahnya kembali tauran antar k...
Dr. Victor Rompas Msi, Tokoh Agama KGPM Sekaligus Aktivis Pemuda Sulut/Ist |
Manadotopnews.com – Terkait pecahnya kembali tauran antar kampung (tarkam) dengan menggunakan senjata tajam jenis panah wayer yang belakangan ini masih terus terjadi, membuat tokoh agama KGPM sekaligus aktivis Pemuda Sulut Dr. Victor Rompas Msi angkat bicara.
Rompas mengatakan fenomena perkelahian antar kampung atau tarkam yang terjadi di Kota Manado akhir-akhir ini bisa memicu dan menjalar lebih besar.
“Peristiwa demi peristiwa yang terjadi akan membawa benih perpecahan yang menjurus pada suku, agama, rasa dan antar golongan. Ini benih yang bisa menghancurkan kerukunan Warga Manado bahkan Warga Sulut. Saya lihat satu minggu aman, kemudian pecah tarkam lagi minggu berikutnya, ada semacam interval waktu yang sengaja didiamkan,” jelas Rompas.
Dirinyapun berharap, sebelum persoalan ini melebar lebih jauh bahkan merobek kerukunan yang sudah tercipta di Kota Manado, maka seharusnya Pemerintah, Aparat dan masyarakat harus sama-sama bekerja dalam mengantisipasi persoalan ini menjadi besar.
“Saran saya kepada pemerintah dan aparat harus melakukan sweeping kepada warga yang melakukan aktifitas di atas jam 10 malam, baik di lingkungan-lingkungan maupun di jalan umum, dan harus ada tindakan! Bahkan buat Operasi terpadu antara masyarakat. Pemerintah dan aparat keamanan terkait yakni Polri dan TNI untuk melakukan operasi Minuman Keras dan membubarkan kalau ada pemuda yang kumpul-kumpul. Aparat keamanan harus melakukan Pos tetap di beberapa tempat yang sering bertikai. Sekali lagi saya katakan ini sudah menakutkan persoalan Tarkam ini jangan dianggap sepele tapi harus cepat di tangkal agar tidak merembet pada persoalan kerukunan,” ingat Rompas. (*)
Rompas mengatakan fenomena perkelahian antar kampung atau tarkam yang terjadi di Kota Manado akhir-akhir ini bisa memicu dan menjalar lebih besar.
“Peristiwa demi peristiwa yang terjadi akan membawa benih perpecahan yang menjurus pada suku, agama, rasa dan antar golongan. Ini benih yang bisa menghancurkan kerukunan Warga Manado bahkan Warga Sulut. Saya lihat satu minggu aman, kemudian pecah tarkam lagi minggu berikutnya, ada semacam interval waktu yang sengaja didiamkan,” jelas Rompas.
Dirinyapun berharap, sebelum persoalan ini melebar lebih jauh bahkan merobek kerukunan yang sudah tercipta di Kota Manado, maka seharusnya Pemerintah, Aparat dan masyarakat harus sama-sama bekerja dalam mengantisipasi persoalan ini menjadi besar.
“Saran saya kepada pemerintah dan aparat harus melakukan sweeping kepada warga yang melakukan aktifitas di atas jam 10 malam, baik di lingkungan-lingkungan maupun di jalan umum, dan harus ada tindakan! Bahkan buat Operasi terpadu antara masyarakat. Pemerintah dan aparat keamanan terkait yakni Polri dan TNI untuk melakukan operasi Minuman Keras dan membubarkan kalau ada pemuda yang kumpul-kumpul. Aparat keamanan harus melakukan Pos tetap di beberapa tempat yang sering bertikai. Sekali lagi saya katakan ini sudah menakutkan persoalan Tarkam ini jangan dianggap sepele tapi harus cepat di tangkal agar tidak merembet pada persoalan kerukunan,” ingat Rompas. (*)