Rapat Bersama Pemkab minut dan Anggota DPRD Beserta Panitia Pembebasan Lahan Tol Manado - Bitung./Ist Minut, MTN.com – Sejumlah masala...
Rapat Bersama Pemkab minut dan Anggota DPRD Beserta Panitia Pembebasan Lahan Tol Manado - Bitung./Ist |
Minut, MTN.com – Sejumlah masalah dan kendala yang terjadi
dalam proses pembebasan lahan milik warga yang terkena dampak
pembangunan jalan tol membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa
Utara (Minut) harus lebih bekerja keras dalam mengatasi hal ini.
Salah satu kendala yang ditemui adalah adanya sekolah yang masuk pembangunan jalan tol. Menyikapi hal tersebut, DPRD Kabupaten Minut membahas persoalan tersebut dalam rapat bersama Komisi A Dekab Minut, Ketua Dewan Berty Kapojos dan panitia jalan tol seperti Sekda Drs. Johannes Rumambi, Asisten III Drs. Max Purukan serta Kepala Dinas Dikpora Drs. Simpersley Maxmilian Tapada.
Menurut Ketua Komisi A Deeny Wowiling dalam rapat tersebut menjelaskan panitia pembangunan saat ini tengah mencari jalan keluar untuk merelokasi sekolah yang bakal kena pembangunan tol.
“Rencananya besok (Hari Ini, Red) panitia akan menggelar pertemuan dengan pemberi hibah dan tokoh masyarakat Kawangkoan dan Kolongan untuk membahas masalah ini,” jelasnya,
Lebih lanjut, Dekab Minut akan mendorong agar pihak eksekutif mempercepat proses penyelesaian pembebasan lahan ini. Pemkab Minut tengah berusaha menuntaskan pembebasan lahan untuk pembangunan tol Manado - Bitung. Pasalnya banyak hambatan yang ditemui di lapangan Kemarin. Dikatakan, dana untuk membangunan SD Inpres Kawangkoan, salah satu sekolah yang kena pembebasan itu sudah tersedia. Hanya tinggal lokasi relokasinya yang belum ada.
“Nantinya Dikpora Minut akan membuat surat pengantar ke Diknas Provinsi yang isinya menyatakan Dikpora Minut sudah siap untuk pembangunan kembali lokasi sekolah yang kena jalur tol,” terangnya.
Senada, Sekab Minut Drs. Johannes Rumambi mengatakan, untuk kelancaran pembangunan ini, semua pihak terutama yang masuk pembangunan tol harus terus berkoordinasi jika menemukan kendala di lapangan.
“Kalau ada masalah harus segera dibahas dan dibicarakan,” tutupnya. (*/in)
Salah satu kendala yang ditemui adalah adanya sekolah yang masuk pembangunan jalan tol. Menyikapi hal tersebut, DPRD Kabupaten Minut membahas persoalan tersebut dalam rapat bersama Komisi A Dekab Minut, Ketua Dewan Berty Kapojos dan panitia jalan tol seperti Sekda Drs. Johannes Rumambi, Asisten III Drs. Max Purukan serta Kepala Dinas Dikpora Drs. Simpersley Maxmilian Tapada.
Menurut Ketua Komisi A Deeny Wowiling dalam rapat tersebut menjelaskan panitia pembangunan saat ini tengah mencari jalan keluar untuk merelokasi sekolah yang bakal kena pembangunan tol.
“Rencananya besok (Hari Ini, Red) panitia akan menggelar pertemuan dengan pemberi hibah dan tokoh masyarakat Kawangkoan dan Kolongan untuk membahas masalah ini,” jelasnya,
Lebih lanjut, Dekab Minut akan mendorong agar pihak eksekutif mempercepat proses penyelesaian pembebasan lahan ini. Pemkab Minut tengah berusaha menuntaskan pembebasan lahan untuk pembangunan tol Manado - Bitung. Pasalnya banyak hambatan yang ditemui di lapangan Kemarin. Dikatakan, dana untuk membangunan SD Inpres Kawangkoan, salah satu sekolah yang kena pembebasan itu sudah tersedia. Hanya tinggal lokasi relokasinya yang belum ada.
“Nantinya Dikpora Minut akan membuat surat pengantar ke Diknas Provinsi yang isinya menyatakan Dikpora Minut sudah siap untuk pembangunan kembali lokasi sekolah yang kena jalur tol,” terangnya.
Senada, Sekab Minut Drs. Johannes Rumambi mengatakan, untuk kelancaran pembangunan ini, semua pihak terutama yang masuk pembangunan tol harus terus berkoordinasi jika menemukan kendala di lapangan.
“Kalau ada masalah harus segera dibahas dan dibicarakan,” tutupnya. (*/in)