Ilustrasi Sangihe, MTN.com-Gara-gara berdebat soal hasil pilpres, dua warga Kelurahan Bungalawang, Kecamatan Tahuna nekat menikam teman...
Ilustrasi |
Sangihe, MTN.com-Gara-gara berdebat soal hasil pilpres, dua warga Kelurahan Bungalawang, Kecamatan Tahuna nekat menikam teman mereka. Alhasil, salah satu korban yang bernama Johan Kahine (42), dilaporkan tewas di tempat. Sementara korban lainnya, Serkius Pelantara (35), kritis di rumah sakit.
Berdasarkan informasi yang dihimpun kemarin menyebut, insiden penikaman ini terjadi di dua lokasi dan rentang waktu yang hampir bersamaan di Kelurahan Bungalawang. Akan tetapi, pemicunya adalah hal yang sama, yakni debat soal hasil pilpres saat tengah mengonsumsi miras.
"Dorang da baku ambe hasil pilpres, karna dorang mendukung calon berbeda," ungkap sejumlah warga yang mengaku mengetahui ikhwal dua kejadian tersebut.
Kapolres Sangihe dan Sitaro, AKBP Sumitro SIK melalui Kasie Humas Iptu Silindame Mangindahe mengungkapkan, khusus untuk kejadian yang menewaskan korban Johan, sejatinya sudah dilakukan pencegahan terlebih dahulu.
“Padahal sebelumnya masalah mereka sudah diselesaikan di Polsek Tahuna, setelah ada laporan yang masuk. Namun, satu jam kemudian terjadi aksi penikaman yang menyebabkan korban meninggal dunia," ungkap Mangindahe.
Menurutnya, pelaku penikaman terhadap Johan, lelaki SS alias Sten (43), melakukan aksinya pada sekitar pukul 17.00 WITA, usai mediasi di Polsek Tahuna. Sten menusuk korban dengan pisau dapur yang diambilnya dari rumah.
Sedangkan untuk kejadian kedua yang dialami korban Serkius, dilakukan oleh lelaki HL alias Mances (35). Kejadian ini tidak ada kaitan dengan insiden pertama, meskipun lokasinya agak berdekatan.
"Kalau yang satu, korban ditikam di bagian leher dan perut hingga isi perut keluar. Tapi korban tidak meninggal dunia dan saat ini masih kritis di RSUD Liun Kendage," ungkap Mangindahe.
Polisi sendiri, lanjutnya, sudah bertindak cepat menyikapi peristiwa tersebut. Kedua pelaku, masing-masing Sten dan Mances, langsung diamankan dan dijeblos ke ruang tahanan untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. "Dua tersangka sudah ditahan. Untuk Mances sebelumnya sempat melarikan diri namun berhasil kita tangkap di rumahnya," pungkas Mangindahe. (*/hm)
Berdasarkan informasi yang dihimpun kemarin menyebut, insiden penikaman ini terjadi di dua lokasi dan rentang waktu yang hampir bersamaan di Kelurahan Bungalawang. Akan tetapi, pemicunya adalah hal yang sama, yakni debat soal hasil pilpres saat tengah mengonsumsi miras.
"Dorang da baku ambe hasil pilpres, karna dorang mendukung calon berbeda," ungkap sejumlah warga yang mengaku mengetahui ikhwal dua kejadian tersebut.
Kapolres Sangihe dan Sitaro, AKBP Sumitro SIK melalui Kasie Humas Iptu Silindame Mangindahe mengungkapkan, khusus untuk kejadian yang menewaskan korban Johan, sejatinya sudah dilakukan pencegahan terlebih dahulu.
“Padahal sebelumnya masalah mereka sudah diselesaikan di Polsek Tahuna, setelah ada laporan yang masuk. Namun, satu jam kemudian terjadi aksi penikaman yang menyebabkan korban meninggal dunia," ungkap Mangindahe.
Menurutnya, pelaku penikaman terhadap Johan, lelaki SS alias Sten (43), melakukan aksinya pada sekitar pukul 17.00 WITA, usai mediasi di Polsek Tahuna. Sten menusuk korban dengan pisau dapur yang diambilnya dari rumah.
Sedangkan untuk kejadian kedua yang dialami korban Serkius, dilakukan oleh lelaki HL alias Mances (35). Kejadian ini tidak ada kaitan dengan insiden pertama, meskipun lokasinya agak berdekatan.
"Kalau yang satu, korban ditikam di bagian leher dan perut hingga isi perut keluar. Tapi korban tidak meninggal dunia dan saat ini masih kritis di RSUD Liun Kendage," ungkap Mangindahe.
Polisi sendiri, lanjutnya, sudah bertindak cepat menyikapi peristiwa tersebut. Kedua pelaku, masing-masing Sten dan Mances, langsung diamankan dan dijeblos ke ruang tahanan untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. "Dua tersangka sudah ditahan. Untuk Mances sebelumnya sempat melarikan diri namun berhasil kita tangkap di rumahnya," pungkas Mangindahe. (*/hm)