Pedagang Daging Sapi/Ist Manado, MTN.com - Harga daging sapi di pasar tradisional maupun swalayan di Kota Manado, Sulawesi Utara Utar...
Pedagang Daging Sapi/Ist |
Manado, MTN.com - Harga daging sapi di pasar tradisional
maupun swalayan di Kota Manado, Sulawesi Utara Utara (Sulut), dalam
kondisi stabil menjelang bulan suci Ramadhan dan hari raya Lebaran 2014.
"Saat ini harga daging sapi stabil berkisar Rp87.000 per kilogram, masih sama dengan kondisi perdagangan beberapa hari sebelumnya," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Hanny Wajong kepada wartawan, (22/6).
"Kalau terjadi kenaikan harga daging jelang Ramadan dan Lebaran, itu lebih disebabkan oleh permintaan pasar yang memang tinggi dan itu merupakan hukum pasar dan sepanjang kenaikan harganya masih terjangkau, kami anggap wajar," tambahnya.
Namun, kata Hanny hingga akhir pekan ini, belum ada gejolak kenaikan harga yang mencemaskan, masih stabil sama seperti bulan sebelumnya, hal ini salah satunya dipengaruhi faktor produksi lokal yang cukup terjaga ketersediaannya.
Perkiraan kebutuhan daging sapi masyarakat Sulut menghadapi Ramadhan 2014 mencapai 410 ton.
"Kebutuhan daging sapi menghadapi bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 2014 sebanyak 410 ton tersebut, semuanya diproduksi lokal," kata Hanny.
Sulut, kata Hanny, tidak memasok daging sapi dari luar daerah, tapi semua hasil produksi daerah.
Memasuki, bulan Ramadhan, kebutuhan masyarakat akan daging sapi mengalami peningkatan dari kebutuhan normal, karena itu stok yang ada cukup tersedia.
"Hingga Juni 2014, stok daging sapi di Sulut sebanyak 488 ton," kata Hanny.
Pemerintah menjamin stok yang ada akan mampu memenuhi permintaan masyarakat menghadapi hari raya keagamaan tahun ini.
"Masyarakat tidak perlu khawatir karena stok daging cukup tersedia," jelasnya.
Pemerintah, akan terus melakukan pemantauan baik ketersediaan stok maupun harga sehingga tidak terjadi kelangkaan dan lonjakan yang cukup berarti. (*)
"Saat ini harga daging sapi stabil berkisar Rp87.000 per kilogram, masih sama dengan kondisi perdagangan beberapa hari sebelumnya," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Hanny Wajong kepada wartawan, (22/6).
"Kalau terjadi kenaikan harga daging jelang Ramadan dan Lebaran, itu lebih disebabkan oleh permintaan pasar yang memang tinggi dan itu merupakan hukum pasar dan sepanjang kenaikan harganya masih terjangkau, kami anggap wajar," tambahnya.
Namun, kata Hanny hingga akhir pekan ini, belum ada gejolak kenaikan harga yang mencemaskan, masih stabil sama seperti bulan sebelumnya, hal ini salah satunya dipengaruhi faktor produksi lokal yang cukup terjaga ketersediaannya.
Perkiraan kebutuhan daging sapi masyarakat Sulut menghadapi Ramadhan 2014 mencapai 410 ton.
"Kebutuhan daging sapi menghadapi bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 2014 sebanyak 410 ton tersebut, semuanya diproduksi lokal," kata Hanny.
Sulut, kata Hanny, tidak memasok daging sapi dari luar daerah, tapi semua hasil produksi daerah.
Memasuki, bulan Ramadhan, kebutuhan masyarakat akan daging sapi mengalami peningkatan dari kebutuhan normal, karena itu stok yang ada cukup tersedia.
"Hingga Juni 2014, stok daging sapi di Sulut sebanyak 488 ton," kata Hanny.
Pemerintah menjamin stok yang ada akan mampu memenuhi permintaan masyarakat menghadapi hari raya keagamaan tahun ini.
"Masyarakat tidak perlu khawatir karena stok daging cukup tersedia," jelasnya.
Pemerintah, akan terus melakukan pemantauan baik ketersediaan stok maupun harga sehingga tidak terjadi kelangkaan dan lonjakan yang cukup berarti. (*)