Wakil Walikota Manado, Dr. Harley A B Mangindaan Saat Memimpin Rakor Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersama dengan Bank Indonesia. ...
Wakil Walikota Manado, Dr. Harley A B Mangindaan Saat Memimpin Rakor Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersama dengan Bank Indonesia. /ps |
Dalam kegiatan tersebut, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Manado memberi perhatian lebih atas aksi penimbunan bahan pokok plus elpiji subsidi 3 kilogram serta izin usaha yang tidak sesuai peruntukan. Pasalnya, dalam koordinasi persiapan ketersediaan bahan pokok jelang hari raya Idul Fitri 2014, dibeberkan banyak persoalan yang butuh tindakan tegas seperti Inspeksi Mendadak (Sidak).
Faktanya, ada dugaan sembako dijual ke luar daerah Manado secara ilegal melalui angkutan transportasi laut hingga harga kebutuhan pokok di Manado mulai naik saat ini. Begitu juga elpiji subsidi yang mulai langka karena distribusi kini menjamur di warung bukan dipangkalan atau agen berizin. Menariknya, elpiji subsidi tersebut kini digunakan rumah makan yang nyatanya melanggar aturan.
Perkembangan Inflasi Terkini yang menjadi Indikator inflasi Sulawesi Utara dan inflasi Kota Manado. Inflasi kota Manado tahun 2013 mencapai 8,12% (yoy) yang didorong kenaikan harga BBM bersubsidi, tarif listrik, dan supply shock bumbu-bumbuan. Inflasi tahunan Kota Manado pada bulan Mei 2014 tercatat sebesar 6,07% (yoy) dengan inflasi kumulatif sampai dengan Mei 2014 sebesar 1,29% (ytd). Pada bulan Mei 2014, Kota Manado mengalami deflasi sebesar 0,15% (mtm) yang berarti secara umum terjadi penurunan harga barang/jasa dibanding bulan April 2014.
Faktor penyebab (determinan) deflasi bulan Mei adalah penurunan harga kelompok barang pangan (volatile foods). Sebaliknya, kelompok barang/jasa yang harganya diatur (administered price) dan kelompok inti (core inflation) mengalami inflasi dalam level terbatas. Komoditas utama yang menyumbang deflasi di bulan Mei 2014 adalah cabe rawit/rica yang harganya kembali ke level normal setelah berturut-turut menjadi penyumbang inflasi di bulan Februari-April 2014.
Di sisi lain, tomat sayur dan bawang merah terpantau mulai mengalami kenaikan harga pada bulan Mei dan terus berlanjut hingga bulan Juni. Dari kelompok administered price, inflasi angkutan udara mengindikasikan mulai berlangsungnya peak season. Dan untuk Proyeksi Inflasi Bulan Juni 2014 berbeda dengan kondisi deflasi pada bulan Mei 2014, Kota Manado diperkirakan akan kembali mengalami inflasi sebesar 0,23% (mtm) atau 6,09% (yoy) pada bulan Juni 2014. Sementara inflasi kumulatif sampai Juni 2014 diperkirakan mencapai 1,53% (ytd).
Berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia, ekspektasi terhadap tingkat harga jangka pendek diperkirakan akan meningkat di bulan yang akan datang seiring mulai dimasukinya masa Liburan Sekolah dan bulan Ramadhan. Hasil Pemantauan Harga PIHBS pada bulan Juni 2014 menunjukkan adanya tendensi kenaikan harga komoditas bawang merah dan tomat sayur, sementara harga Rica (Cabe) relatif masih stabil. Dan Faktor yang mempengaruhi Harga rica dan komoditas bumbu-bumbuan lainnya (bawang, tomat) diperkirakan akan kembali tertekan seiring dengan peningkatan permintaan menjelang bulan puasa dan periode liburan sekolah/peak season. Kerusakan infrastruktur jembatan di daerah Minahasa Selatan juga berpotensi mengganggu distribusi bahan pangan.
Direktur Umum PD Pasar Manado Jimmy Rembet membeberkan, saat ini sudah ada gerakan penimbunan sembako untuk mendapatkan keuntungan lebih tinggi. Begitu juga, sembako yang datang dari berbagai daerah ke pasar Bersehati dan pasar lain di Manado ternyata dijual ke luar Sulut dengan angkutan laut. “Saya kira hal ini menjadi perhatian TPID Manado jelang hari raya Idul Fitri,” terang Rembet.
Wakasat Intel Polres Manado pun mengakui kondisi tersebut terjadi dan terus di monitoring. Untuk itu menurutnya, harus ada simpati operasi aktion di lapangan yang sifatnya inspeksi mendadak (sidak) bersama Pemkot Manado serta instansi terkait. “Pemkot saya ketahui ikut menerbitkan izin usaha, jika didapati tidak sesuai dengan perizinan harus tegas meski itu sampai pada pencabutan izin usaha. Jangan hanya rapat dan rapat, tapi aktionya tidak jalan. Jika nanti dilapangan ditemukan ada masalah yang masuk ke ranah hukum tentunya polisi siap membackup,” tegasnya.
Wawali Manado Ai Mangindaan yang memimpin koordinasi TPID Manado pun menegaskan TPID sifatnya operasi. Untuk itu ketika turun dilapangan jangan hanya datang identifikasi. “Harus lanjutkan dengan tindakan, apa yang didapat ada tindakan, bagi yang tidak melanggar perizinan harus dikoordinasikan untuk ditindaklanjuti. Kepolisian telah menyatakan ketegasanya, jika dimasuk ranah hukum akan diproses sesuai ketentuan tentunya hal ini akan menimbulkan efek jera bagi para penimbun sembako yang mencari keuntungan di hari-hari besar keagamaan. Begitu juga elpiji yang tidak diperuntukan untuk komersial dan industri harus ditertibkan. Untuk itu TPID Manado akan sidak. PD. Pasar pun diharapkan lebih inovatif dalam mengendalikan inflasi khususnya barito," terang Wawali.
PT Pertamina bidang elpiji Ahmad Ubaiddila Maksum mengatakan, elpiji 3 kilogram banyak di warung dengan harga tinggi itu pasti tidak memiliki izin. Karena dengan Perpres 104 tahun 2007 yang bisa menggunakan elpiji subsidi adalah usaha mikro dan rumah tangga. “Artinya, tidak untuk komersial dan industri. Untuk itu Pertamina siap sidak bersama Pemkot dan Kepolisian serta TPID. Kami berharap sidak nanti harus ada hasil karena meski kondisi kecukupan tapi penimbunan terjadi jelas untuk rumah tangga akan langka. Sidak ini harus berkualitas dengan langsung penindakan,” kata perwakilan PT Pertamina ini.
Untuk ketersediaan beras bulog relatif aman karena untuk menghadapi hari raya dipaparkan ada 11.500 ton beras untuk 7,3 bulan. Tapi jika ada permintaan untuk dilaksanakan Operasi Pasar (OP), Bulog akan lakukan karena ada beras cadangan pemerintah.
Kadisperindag Manado Frany Sirang sendiri menyatakan, dari hasil survey stok aman. Begitu Dinas Pertanian dan Peternakan menyebutkan ketersediaan daging meski berharap dari luar daerah tapi dipastikan Rumah Potong Hewan memotong Sapi hingga 90 ekor tiap hari pada H-1. (*/ps)