Jordeni Okay Kotabunan, Manadotopnews.com - Arus keluhan kembali menghantam dunia pendidikan. Kali ini mengarah ke SMAN 1 Kotabunan K...
Jordeni Okay |
Kotabunan, Manadotopnews.com - Arus keluhan kembali menghantam dunia pendidikan. Kali ini mengarah ke SMAN 1 Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Najib Paputungan, warga Kotabunan Induk menuturkan, setiap hari Siswa-siswa SMAN 1 Kotabunan selalu berkumpul di depan rumahnya karena menurut siswa, mereka terlambat dan sudah tidak bisa masuk untuk mengikuti mata pelajaran lagi.
"Sanksi di SMAN 1 Kotabunan ketika siswa terlambat langsung dipulangkan. Kalau mereka pulang otomatis mereka takut pulang kerumah. Dan ketika dipulangkan, mereka (siswa-red) tidak langsung pulang kerumah tapi memilih keteman mereka atau ke tempat-tempat lain. Takutnya mereka melakuhal -hal yang tidak di inginkan," ucap paputungan saat bersua dengan Manadotopnews.com belum lama ini.
"Apakah tidak ada saksi lain selain dipulangkan? Karena selain terkesan siswa hanya berkeliaran di jalan, mereka juga rugi karena tidak dapat mengikuti mata pelajaran," tambah Paputungan.
Dirinya berharap pihak sekolah memberikan sanksi lain agar siswa siswa dapat mengikuti mata pelajaran.
Kepala Sekolah SMAN 1 Kotabunan Jordeni Okay saat di konfirmasi mengatakan, sanksi tersebut memang sengaja di terapkan. Dia mengakau, sudah banyak sanksi dibuat di sekolah model tersebut, tapi tidak ada perubahan malah anak anak tidak mengindahkan. "semua sanksi telah di buat mulai dari membersihkan kamar mandi, angkat sampah tapi tidak ada perubahan. Malah siswa lebih banyak yang terlambat, " kata Okay.
"Terpaksa mau tak mau aturan sekarang saya terapkan, yaitu jika siswa ada yang terlambat atau lewat dari jam 07.15 wita, maka pintu gerbang tidak lagi dibuka," singkat Okay.
(Matt/Rey)