Poster Aksi Demo Petani yang Menduga Bank AG melakukan Penipuan/ist Manadotopnews.com - Bank Arta Graha (AG) diduga melakukan penipua...
Poster Aksi Demo Petani yang Menduga Bank AG melakukan Penipuan/ist |
Manadotopnews.com - Bank Arta Graha (AG) diduga melakukan penipuan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) berkedok Bapak Angkat yang merupakan salah satu strategi Perbankkan pada Bank ini.
"Bank ini bukan mau membantu kami, malah sangat menyusahkan perekonomian kami," ujar salah satu petani kepada sejumlah awak media dan diaminkan oleh semua petani yang saat itu mendatangi Bank AG Cabang Manado. Rabu (6/9/2017) lalu.
Menurut para petani, pihak Bank menjanjikan dana KUR sebesar Rp. 25 juta per orang, namun yang dicairkan hanya Rp. 6 juta dan dipotong Rp. 1 juta untuk uang administrasi.
"Tidak hanya sampai disitu, kami juga disuruh membayar Rp. 250 ribu untuk membuka rekening di Bank ini, sedangkan setelah kami kroscek, untuk buka rekening di Bang AG hanya bayar Rp. 50 ribu. Nah dikemanakan uang Rp. 1 juta dan Rp. 200 ribu untuk membuka rekening," tanya petani.
Firdaus Mokodompit Ketua DPD LAKI Sulut saat Menunjukan Surat Pernyataan Bersama Nasabah Bank Arta Graha Penerima KUR, kepada wartawan/ist |
Sementara itu, Ketua DPD LAKI Sulut Firdaus Mokodompit menyampaikan kekecewaannya terhadap oknum karyawan Bank AG Cabang Manado yang diduga telah melakukan pengancaman terhadap para petani yang namanya tercantum dalam program KUR di Bank ini.
"Ada yang mengatakan seperti ini : Kalo ngoni nyanda mo tanda tangan nyanda mo cair (Kalo kalian tidak mau tanda tangan, maka tidak ada pencairan-red)," sambil menunjukkan rekaman pengancaman yang dilakukan oknum karyawan Bank AG kepada wartawan.
Terpisah, Kepala Bank AG Cabang Manado, Raymon Cristofel membenarkan bahwa 'Bapak Angkat' adalah memang strategi perbankkan dari bank yang dipimpinnya sekarang ini. Namun ketika wartawan menanyakan terkait Bapak Angkat yang hanya digunakan Bank AG, beliau tidak bersedia untuk menjelaskan secara rinci.
"Kita sudah berbicara strategi perbankkan, saya rasa kurang etis untuk dibahas, karena setiap bank mempunyai strategi," jawab Cristofel kepada wartawan.
Cristofel juga menjelaskan tugas dan fungsi dari Bapak Angkat antara lain, untuk meyakinkan bahwa yang disalurkan dana KUR memang benar-benar adalah petani. Bapak Angkat ini juga berguna untuk bisa bersentuhan langsung dengan konsumen KUR yang sangat luas dan berada di daerah.
"Mungkin masalahnya ditekhnis aja. Jujur saja, AG sendiri tenaganya kurang, kenapa ada Bapak Angkat, karena kita butuh tenaga lagi untuk bisa langsung touch ke petani. Mungkin masalanya apakah ada keterlambatan karena jarak atau apa, kita belum tahu, nanti kita konfirmasi lagi dengan Bapak Angkat," kilahnya. (*Dany)