Demo Tolak Penyegelan Mesjid Nurul Fatah, Kampung Bobo Kelurahan Maasing di Kantor Kemenag manado/mtn Manadotopnews.com - Bersama...
Demo Tolak Penyegelan Mesjid Nurul Fatah, Kampung Bobo Kelurahan Maasing di Kantor Kemenag manado/mtn |
Manadotopnews.com - Bersama Ansor-Banser dan PMII Cabang Manado puluhan warga kelurahan Maasing Kampung Bobo mengepung kantor Kementrian Agama (Kemenag) Manado, Senin 06/06/2016 sekitar pukul 15.00 wita. Dalam orasinya para demonstran menyampaikan penolakan mereka terhadap penyegelan tempat ibadah (mesjid Nurul Fatah kampung bobo) yang di segel tanpa dasar hukum yang jelas.
Rusli Umar dalam orasinya menagtakan, mesjid itu dibangun oleh rakyat, mulai dari pasir, semen, besi hingga menjadi bangunan mesjid, itu usaha rakyat, uang rakyat kok pihak Kemenag beraninya mengeluarkan surat rekomendasi penyegelen Mesjid. Setau kami pihak Kemnag Manad tak pernah berkontribusi dalam pembanguan mesjid tersebut.
"Kami menolak penyegelan mesjid bobo maasing, lewat surat rekomendasi Forum Kerukunan Umat Beragam (FKUB) yang ditanda tangani kepala Kemanag Manado. Apalagi FKUB setau kami bukan lembaga yang berwenang melakukan penyegelan, sebagimana yang kami ketahui hanyalah pengadilan lewat putusan peradilan yang berhak melakukan penyegelan." tegas Rusli Umar ketua Ansor Manado
Demo Tolak Penyegelan Mesjid Nurul Fatah, Kampung Bobo Kelurahan Maasing/mtn |
Ditambahkannya pula, surat yang ditanda tanggani kemenag manado merupakan bentuk tindakan semene-mena terhadap jamaah mesjid dan warga kampung bobo. Kami juga menilai pihak kemnag manado tidak paham dengan persoalan yang ada, kasus bobo merupakan kasus sengketa tanah yang masih semntara bergulir di pengadilan dan belum ada kepastian hukum.
"kami minta kepada kemenag manado jangan bertindak lebih terhadap persoalan yang ada, dan segera tarik surat rekomendasi penyegelan mesjid agar kami warga jemaah mesjid kampung bobo bisa beribadah sebagaimana biasa apalagi ini merupakan bulan suci ramdhan " tandas Rusli.
Senada dengan Rusli Umar, Zainudin PAI mengatakan kami sudah bebarapa kali melakukan pertemuan dengan pihak kemenag manado, pada kesempatan itu pihak kemenag mengingatkan agar bertindak sesuai proses hukum yang ada, eh taunya muncul surat rekomendasi FKUB yang didalamnya di tanda tangani kepala kemenag manado perihal penyegelan mesjid bobo maasing. kami malah curiga ini, ada apa sebenarnya ...?
"Kami menduga rekomendasi penyegelan mesjid kampung bobo maasing ada kong kali kong antara kemenag manado dengan mafia Tanah, apalagi kasus tanah sengketa masih bergulir di pengadilan dan belum ada kepastian hukum" teriak Zainudin
Demo Tolak Penyegelan Mesjid Nurul Fatah, Kampung Bobo Kelurahan Maasing/mtn |
Lanjut Zainudin, kami minta pihak kemenag agar segera menarik surat rekomendasi penyegelan mesjid tersebut, jika tidak kami akan bawa kasus ini ke kanwil sulut dan kami akan lakukan demo disana serta meminta agar kepala kemnag manado diberi pembinaan lagi.
"Kami harap kemenag manado segera menarik penyegelan mesjid bobo, jika tidak kami akan bawa permasalahan ini ke kanwil dan akan kami proses lewat hukum" tandas Zainudin PAI yang juga pengurus PMII cabang Manado.
Sementera itu, sejumlah warga yang ikut dalam aksi demo tersebut mengatakan bahwa mesjid nurul fatah kampung bobo maasing itu sudah lama berdiri, kami yang membangunnya dengan biaya swadaya masyarakat kenapa disegel.
"Tindakan peyegelan bentuk intimidasi kepada kami, melarang kami beribadah pada hal ini bulan puasa kok kami tidak bisa gunakan mesjid yang kami bangun sendiri" ujar warga yang ikut demo
Hingga berita ini diturunkan pihak kemenag manado belum bisa dimintai keterangan terkait persoalan ini, dikarenakan kepala kemenag tidak sedang berada di tempat. Para pendemo pun langsung membubarkan diri secara tertip usai mendapat pengarahan dari pihak aparat kepolisian yang disampaikan Alfret LT, bahwa besok 10 orang perwakilan, bisa bertemu langsung dengan kandepag manado. usai mendengar penyampaian tersebut para demonstran pun langsung membubarkan diri dengan aman dan tertip. (Shaker)