Rusli Umar mengalami luka lebam di bagian mata kanan diduga akibat pemukulan aparat saat melakukan aksi penolakan eksekusi mesjid dan ruma...
Rusli Umar mengalami luka lebam di bagian mata kanan diduga akibat pemukulan aparat saat melakukan aksi penolakan eksekusi mesjid dan rumah warga di kampung bobo Maasing/ist |
Manadotopnews.com - Wakil Ketua Umum PP GP Ansor, Benny Rhamdani, mengutuk dan menyesalkan dua peristiwa kekerasan yang dilakukan aparat negara yang juga penegak hukum di Kota Manado selang dua hari belakangan.
Oknum aparat Kepolisian, melakukan pemukulan dalam penertiban aksi unjuk rasa dalam merayakan hari lahir Pancasila. Aksi ini membuat seorang mahasiswa yang tergabung dalam GMKI babak belur. Aksi yang sama dilakukan hari ini. Rusli Umar Ketua PC GP Ansor Kota Manado, juga dipukuli.
"Saya mengutuk, mengecam tindakan brutalisme aparat. Sangat disesalkan aparat negara yang hidupnya bergantung dari uang rakyat, kemudian mempertontonkan secara demonstratif aksi premanisme dan brutalisme terhadap rakyatnya sendiri," tandas Brani, Kamis (02/05/2016) di sela-sela Konbes XX GP Ansor, Pondok Pesantren Miftahul Muta' Alimin Babakan Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat.
"Ini tidak bisa ditolerir atau dibenarkan dari sudut pandang mana pun. Apalagi jika bicara tugas dan fungsi aparat negara," tambahnya.
Wakil Ketua Komite I DPD RI ini menegaskan, dari kedua peristiwa ini dianggap harus ada yang bertanggungjawab. Karena ada falsafah prajurit 'Tidak ada prajurit yang salah kecuali pemimpin atau komandan'. Maka Kapolresta Manado adalah orang yang paling bertanggungjawab terhadap dua peristiwa kekerasan itu.
"Dia benar-benar masuk ke Manado membawa masalah. Dia tidak paham sosiokultur orang Sulut atau Manado," tegasnya.
Yang kedua, aksi kekerasan itu menggambarkan Kapolresta Manado tidak satu garis dengan Kapolda. Karena selama ini, penanganan kasus di masyarakat yang dilakukan Kapolda Marpaung masih positif. Bahkan Polda Sulut dapat penghargaan sebagai Polda terbaik se Indonesia.
Untuk itu ramdani meminta kepada pihak kepolisian daerah Sulawesi utara untuk memberhentikan dan mencopot jabatan Kapolresta Manado "Jadi jelas kehadiran Kapolresta Manado ini jadi musibah bagi rakyat Manado. Dia tidak paham sosiokultural penanganan maslah kemasyarakatan khususnya terkait unjuk rasa" tandas Brani lewat siaran pers .
Untuk diketahui, ketua ansor Rusli Umar mengalami luka lebam di bagian mata diduga akibat pukulan aparat saat melakukan aksi penolakan penertiban mesjid dan rumah warga kampung bobo Maasing.
Hingga berita ini diturunkank upaya mengkonfirmas kepada oknum petinggi Polresta belum bisa terkonfirmasi dikarenakan nomor ponsel tidak bisa tersambung sekaligus Kapolrestanya. (Shaker)