Dialog Publik Jarod, Cegah konflik Sosial Jelang Pilkada 9 Desember/mtn Manadotopnews.com - Pengurus Jurnalis Online Manado (JAROD) ke...
Dialog Publik Jarod, Cegah konflik Sosial Jelang Pilkada 9 Desember/mtn |
Manadotopnews.com - Pengurus Jurnalis Online Manado (JAROD) kembali menggelar Dialog Publik terkait Pilkada, dengan mengangkat tema “Menjaga Soliditas dan Solidaritas Masyarakat Sulut dalam Mencegah Konflik Sosial menjelang Pilkada Serentak Sulut 2015”, Rabu (2/12) kemarin berlangsung sukses.
Tampil sebagai pembicara dalam dialog publik kali ini, Drs Mahyudin Damis, M.Hum selaku akademisi dan Muhammad Nur Andi Bongkang, tokoh pemuda Sulut, sangat berkompeten menyampaikan materi yang mereka berikan.
Nur Andi Bongkang dalam pemeaparannya mengatakan salah satu penyebab rusaknya nilai demokrasi dan praktek politik di Negeri ini adalah karena adanya doktrin politik yang dilakukan elit politik dan praktisi politik disaat melakukan kampanye."Coba saudara-saudara perhatikan, ditiap ajang seperti pileg maupun pilkada pasti sudah tertanam di benak masyarakat adanya praktik money politik"ujar nur andi bongkang.
Nur bongkang menambahkan, perlunya ada revolusi perubahan dalam diri masyarakat ketika memilih kandidat mereka. "Hapuslah paradigma yang ada saat ini, dimana masyarakat harus cerdas memilih kandidat Kepala Daerah yang mereka pilih, bukan terjebak pada isu-isu sektoral keagamaan, dan primordial"tutupnya.
Hal senada juga diutarakan, Mahyudin Damis selaku pembicara kedua, memaparkan bahwa tidak akan muncul keamanan dan ketertiban disaat Pilkada bilamana masyarakat Sulut belum juga solid dan menumbuhkan rasa solidaritasnya. "Tak mungkin akan tercipta pilkada yang aman, jika doktrin yang ada sangat kuat kepada masyarakat pemilih,dan saat ini sudah terbukti"ujar Mahyudin Damis.
Mahyudin damis berharap, konflik sosial yang timbul saat pilkada tidak berlangsung lama, karena itu tidak ada artinya sama sekali. "Kalau torang terus bertikai tidak ada gunanya, karena usai pemilihan kita bukan siapa-siapa lagi"ujar Damis.
Mener yang akrab dengan wartawan ini, mengharapkan kaum muda dapat menjadi corong pemberi pencerahan bagi orang tua mereka."Bisa jadi kaum muda yang merupakan pemilih pemula masih belum terdoktrin tentang praktik-praktik politik yang sadis"tutup sang pengamat.
Utuk diketahui, dialog ini dihadiri aktivis mahasiswa dari HMI, KAMMI, mahasiswa Fakultas Hukum Unsrat, mahasiswa FISPOL Unsrat Manado, para pelajar dari SMA Negeri 7 Manado, SMA YAPIM, wartawan koran, wartawan media online dan perwakilan aktivis LSM yang ada di Sulawesi Utara. (Shaker)