Hasil Survei IPC/ist Manadotopnews.com - Suara Pemilih tidak sinergi di Pilkada se-Sulut, hal ini disebabkan karena perilaku pemilih...
Hasil Survei IPC/ist |
Manadotopnews.com - Suara Pemilih tidak sinergi di Pilkada se-Sulut, hal ini disebabkan karena perilaku pemilih dalam Pilgub, Pilbup dan Pilwako dipengaruhi oleh banyak faktor, pilihan massa cenderung lebih dipengaruhi oleh karakteristik personal calon, selain itu identifikasi pemilih terhadap partai yang rendah (party-ID) telah mendorong munculnya gejala deparpolisasi (party-dealigment); gejala psikologis inilah yang membuat publik kehilangan kepercayaan terhadap partai.
“Hasil survei Indoresearch Public Care (IPC) di Pilbup dan Pilwako se-Sulut, PDI-P hanya menang di 3 Kabupaten, seimbang dengan Partai Demokrat yang menang di 2 Kabupaten dan 1 Kota, sedangkan 1 Kota lainnya dikuasai oleh Partai Golkar, secara khusus suara pemilih tidak sinergi di Kota Manado, demikian disampaikan Direktur Riset dan Operasional IPC, DR. Afendy A. Nugroho, didampingi Koordinator IPC Regional Sulut Stanly F. Mewengkang dan Koordinator Area IPC Kota Manado, Victory Ch. Manopo
Survei dapat dilakukan oleh siapa saja dan dari lembaga apa saja, dan bisa saja hasilnya pun berbeda-beda. Tetapi sebagaimana survei itu, tetap dilakukan dengan cara penarikan dan pengambilan sampel menggunakan metode standar yaitu teknik multistage random sampling, pasti hasilnya akan sama. Dan yang harus diperhatikan dari setiap survei adalah jumlah sampel serta margin of error dan tingkat kepercayaan dari hasil survei itu sendiri, tegasnya.
Indoresearch Public Care (IPC), Lembaga Survei Independen berkelas nasional kembali merilis hasil survei terkini khusus terhadap suara Pilgub dan Pilwako di Kota Manado, yang dilakukan sejak September – Oktober 2015. Data survei menggunakan metode multistage random sampling dengan sampel berjumlah 2.610 responden, tersebar di 504 Lingkungan, 87 Kelurahan dari 11 Kecamatan se-Kota Manado. Berdasar jumlah sampel ini diperkirakan margin of eror sebesar ± 1.8 % pada tingkat kepercayaan 95 %.
Pasangan no. 2, Calon Walikota dan Wakil Walikota Manado, Jimmy R. Rogi dan Boby Daud (IMBA-BOBY) masih menempati posisi teratas yang memiliki elektabilitas dengan dukungan (35.32%). Unggul sementara dan menguasai 7 dari 11 Kecamatan se-Kota Manado.
Pada posisi kedua ditempati pasangan no. 3, Lumentut-Bastiaan (GSVL-MOR) meraih dukungan (22.37%), jawara di 2 Kecamatan.
Di urutan selanjutnya, ditempati pasangan no. 4, Pajouw-Rawung (HJP-TORA) dengan dukungan (22.1%), juga unggul di 2 Kecamatan.
Dan posisi terakhir, ditempati pasangan no. 1, Mangindaan-Asiku (Ai-JA) yang memperoleh dukungan (17.55%). Sedangkan yang belum menentukan sikap hanya tersisa (2.66%).
Koordinator Area IPC Kota Manado Victory Ch. Manopo, menambahkan, IMBA-BOBY dipilih dalam hubungannya dengan persepsi bahwa faktor personal Jimmy Rimba Rogi dan Boby Daud yang tegas dan perhatian atau peduli pada rakyat, serta mampu memimpin (terbukti pada saat Jimmy Rimba Rogi menjabat Walikota Manado dan Boby Daud yang sudah 2 periode sebagai Anggota DPRD Kota Manado). Dua kriteria pertama paling penting di mata pemilih.
GSVL-MOR meskipun dipandang mampu memimpin (sementara menjabat), namun hanya mampu mengimbangi IMBA-BOBY dalam kriteria jujur / bisa dipercaya dan pintar, tapi kriteria ini kurang penting bagi pemilih khususnya di Kota Manado.
Sementara Ai-JA dan HJP-TORA, di mata pemilih, mereka masih membutuhkan waktu dan intensitas kunjungan sosial untuk dapat terus beradaptasi dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terlebih untuk membuktikan soal kepekaan yang berhubungan dengan kriteria perhatian pada rakyat, tutur Manopo.
Sedangkan hasil survei Pilkada tingkat Provinsi Sulawesi Utara, khususnya di Kota Manado, menempatkan pasangan calon no. 1, Olly-Steven, teratas yang memiliki elektabilitas tertinggi dan meraih dukungan (55.8%) responden.
Pada posisi kedua, ditempati pasangan calon no. 3, Benny-David, yang memperoleh dukungan (21.3%) responden.
Di posisi terakhir, pasangan calon no. 2, Maya-Glenny dengan dukungan (19.3%) responden. Sementara yang belum menentukan sikap dan pilihan, hanya tersisa (3.6%) responden, pungkasnya.