Istimewa Manadotopnews.com - Lebaran ketupat merupakan salah satu hasil akulturasi kebudayaan Indonesia dengan Islam. Lebaran ketupa...
Istimewa |
Manadotopnews.com - Lebaran ketupat merupakan salah satu hasil akulturasi kebudayaan Indonesia dengan Islam. Lebaran ketupat atau yang dikenal dengan istilah lain syawalan sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia, Lebaran ketupat disemua daerah yang melaksanakannya, pelaksanaannya sama yaitu pada hari ketujuh setelah Hari Raya Idul Fitri. Lebaran ketupat hanya bisa dijumpai di masyarakat Indonesia dengan tujuan pelaksanaannya sama seperti tujuan berhari Raya Idul Fitri, yaitu saling mema’afkan dan bersilaturahim. Istilah saling mema’afkan ini di kalangan masyarakat Indonesia lebih terkenal dengan sebutan “Halal Bihalal”.
Tradisi lebaran ketupat yang diselenggarakan pada hari ke tujuh bulan syawal juga merupakan tradisi khas Indonesia yang biasa disebut sebagai “hari raya kecil” setelah melakukan puasa syawal selama 6 hari atau puasa kecil dibandingkan dengan Idul Fitri yang didahului puasa Ramadhan selama 1 bulan. Sesuai dengan sunnah nabi, setelah memperingati Idul Fitri, umat Islam disunnahkan puasa selama 6 hari, yang bagi umat Islam di Indonesia kemudian diperingati sebagai Lebaran Ketupat atau Syawalan.
Tak kalah dengan daerah lain, perayaan lebaran Ketupat di Kota Manado juga memiliki ciri khas tersendiri dalam memeriahkan perayaan lebaran ketupat, terutama di daerah Manado Utara yang lebih dominan penduduknya beragama Islam.
Hal ini sebagaimana pertemuan yang dilaksanakan Selasa (21/7) oleh tokoh Agama, tokoh pemuda, pimpinan Ormas dan tokoh masyarakat Kelurahan Maasing Kecamatan Tuminting, Kota Manado yang dipelopori oleh Idham Malewa, Iswadi Amali dan Rustam Hasan, berhasil menentukan beberapa rangkaian kegiatan dalam momentum Hari Raya Ketupat, Sabtu (25/7) nantinya.
Menurut Iswadi, acara akan dirancang secara terbuka, dan melibatkan seluruh Lingkungan di Kelurahan Maasing, tambah Iswadi yang juga alumnus FISPOL Unsrat Manado itu mengatakan kegiatan tersebut ikut mendukung program pemerintah Kota Manado dalam mewujudkan Manado sebagai kota menyenangkan.
”Kegiatan gebyar ketupat ini resmi digelar Sabtu (25/7/2015), rapat Tim Hari Raya Ketupat sudah memutuskan kalau kegiatan yang melibatkan semua Lingkungan di Maasing ini dilakukan secara terbuka, dan dipusatkan di Blok-M, rangkaian acara dimulai pukul 08.00 sampai 18.00. Kegiatan ini juga menopang program pemerintah Kota Manado tentunya dalam hal ikut menjaga ketertiban dan keamanan ditengah masyarakat.Filosofi Ketupat yaitu mengikat dan saling menguatkan, kalau kita bersatu maka tidak mudah masyarakat kita terprovokasi dan muncul hal-hal yang tidak diharapkan, seperti gangguan Kamtibmas. Kita harus menjadi masyarakat cerdas, yang tidak mudah diadu-domba, kami berharap kegiatan ini menumbuhkan rasa persaudaraan diantara kita semua,” ujar Iswadi yang dikenal sebagai pengurus DPD KNPI Sulawesi Utara. (*/st/sh)