Ilustrasi Manadotopnews.com -Maraknya seks bebas di kalangan remaja disebabkan sejumlah faktor. Menurut Deputi Bidang Keluarga Sejahter...
Ilustrasi |
Manadotopnews.com-Maraknya seks bebas di kalangan remaja disebabkan sejumlah faktor. Menurut Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga (KSPK) BKKBN, Sudibyo Alimoeso, perilaku seks bebas di kalangan remaja disebabkan oleh pergaulan bebas.
"Oleh karena itu BKKBN berusaha untuk menyiapkan remaja Indonesia. Karena BKKBN tugasnya menyangkut kesehatan reproduksi dan kegiatan ini dilakukan supaya remaja Indonesia tidak terkena penyakit reproduksi," kata dia saat berdialog dengan para remaja, di Kemah Kebangsaan Parade Cinta Nusantara di Rindam Singkawang, Kalimantan Barat, (22/12).
Sudibyo yang juga Bapak Generasi Berencana (Genre) Indonesia, menekankan tiga hal, pertama menyangkut bahaya seks bebas, penggunaan narkoba, penyakit HIV/AIDS. Dimana, para remaja harus memahami betul bahaya dari ketiga hal tersebut supaya bisa menghindarinya.
Selain itu, pemicu remaja melakukan seks bebas ada diantaranya bisa karena hubungan komunikasi antara anak dan orang tua yang buruk, sehingga membuat si anak tak mendapatkan pemahaman atau nasehat atas dampak dari bahaya seks bebas.
"Kadang teman bilang kamu kurang jantan kalau enggak seks bebas, kurang macho kalau enggak melakukan itu. Jadi teman sebaya kadang bisa jadi pemicu kita melakukan itu (seks bebas)," ujarnya.
Sudibyo menambahkan, akses informasi yang mudah membuat para remaja bisa melihat berbagai tayangan pornografi dan akhirnya menjadi pemicu melakukan seks bebas. Ia tegaskan, seks bebas itu tidak baik dilakukan, untuk itu para remaja harus bisa menghindarinya. Apalagi dampak yang ditimbulkan banyak, diantaranya kesehatan reproduksi karena rentan terkena penyakit menular, dan terjadi kehamilan di usia dini yang sangat beresiko.
"Kita berharap adik-adik bisa meningkatkan kualitas kedepan dan adik-adik lurus bisa melewati masa transisi kehidupan remajanya," imbuhnya.
Pesan BKKBN disambut antusias oleh para remaja yang mengikuti kegiatan ini, mulai dari siswa-siswi SMP, SMA/K, Perguruan Tinggi, pondok pesantren, bahkan hingga SD.
Salah satunya, Septian, siswa SMKN 3 Pontianak. Dia mengatakan, setelah mendapat pengetahuan dari BKKBN, akan berupaya meyakini dirinya untuk tetap bisa menjaga diri. "Kita sebagai remaja Kalimantan Barat harus dapat menjaga diri dari dampak globalisasi yang merajalela sekarang, seperti pergaulan bebas, disitu ada berbagai macam mulai dari narkoba, penyakit menular seperti HIV/AIDS," tukasnya
(*/oz/isk)