Kurikulum 2013/Ist MTN.com -Tahun akademik 2014/2015 adalah masa pemberlakuan kurikulum 2013 secara nasional. Dalam pelaksanaannya, per...
Kurikulum 2013/Ist |
MTN.com-Tahun akademik 2014/2015 adalah masa pemberlakuan kurikulum 2013 secara nasional. Dalam pelaksanaannya, perlu ada evaluasi agar implementasi kurikulum baru itu berjalan lancar.
Hal ini menjadi perhatian Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan, Musliar Kasim. Evaluasi tersebut, misalnya, dengan memasukkan pengetahuan tentang sikap dan budi pekerti di semua mata pelajaran (mapel).
"Jangan sampai kurikulum yang sudah baik, justru tidak terlaksana," ujar Musliar di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta.
Pemerintah, kata Musliar, telah mempersiapkan penerapan kurikulum 2013 semaksimal mungkin. Namun, pengadaan buku, skenario, dan pelatihan guru ternyata luput dari target yang seharusnya selesai 30 Juni. Musliar mengaku, karena kesibukan, maka tidak semua persiapan selesai. Padahal, tahun ajaran baru sendiri dimulai pada 14 Juli mendatang.
"Kami targetkan 19 Juli persiapan selesai, karena masih ada waktu satu minggu yang dipakai untuk masa orientasi siswa (MOS). Kami masih optimistis guru bisa dilatih sebelum masa ajar baru," ucapnya.
Menurut Musliar, koordinasi Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP)
sangat diperlukan dalam melatih ratusan ribu guru Indonesia. Namun, halangan yang mereka hadapi juga bermacam-macam. Akibatnya, pelatihan pun tidak tuntas sesuai target dan harus dijadwalkan ulang.
Kemendikbud juga mencadangkan instruktur. Kemudian, membuat pengadaan baru untuk buku-buku pelajaran yang lelangnya melalui Ekatalog. Lelang ini dikelola Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) agar bisa mendapatkan buku dengan harga murah. (*/oz)
Hal ini menjadi perhatian Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan, Musliar Kasim. Evaluasi tersebut, misalnya, dengan memasukkan pengetahuan tentang sikap dan budi pekerti di semua mata pelajaran (mapel).
"Jangan sampai kurikulum yang sudah baik, justru tidak terlaksana," ujar Musliar di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta.
Pemerintah, kata Musliar, telah mempersiapkan penerapan kurikulum 2013 semaksimal mungkin. Namun, pengadaan buku, skenario, dan pelatihan guru ternyata luput dari target yang seharusnya selesai 30 Juni. Musliar mengaku, karena kesibukan, maka tidak semua persiapan selesai. Padahal, tahun ajaran baru sendiri dimulai pada 14 Juli mendatang.
"Kami targetkan 19 Juli persiapan selesai, karena masih ada waktu satu minggu yang dipakai untuk masa orientasi siswa (MOS). Kami masih optimistis guru bisa dilatih sebelum masa ajar baru," ucapnya.
Menurut Musliar, koordinasi Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP)
sangat diperlukan dalam melatih ratusan ribu guru Indonesia. Namun, halangan yang mereka hadapi juga bermacam-macam. Akibatnya, pelatihan pun tidak tuntas sesuai target dan harus dijadwalkan ulang.
Kemendikbud juga mencadangkan instruktur. Kemudian, membuat pengadaan baru untuk buku-buku pelajaran yang lelangnya melalui Ekatalog. Lelang ini dikelola Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) agar bisa mendapatkan buku dengan harga murah. (*/oz)