Ospek/Ist Manadotopnews.com -September mendatang, semua kampus di Indonesia akan terlihat segar dengan hadirnya mahasiswa baru (maba). ...
Ospek/Ist |
Manadotopnews.com-September mendatang, semua kampus di Indonesia akan terlihat segar dengan hadirnya mahasiswa baru (maba). Untuk menyambut para maba, civitas akademika perguruan tinggi pun menggelar orientasi pengenalan kampus atau biasa disebut Ospek.
Kegiatan tahunan ini seolah menjadi tradisi. Tetapi, ada mahasiswa yang setuju, ada juga yang tidak setuju dengan pelaksanaan ospek ini. Kira-kira, kenapa ya alasan mereka?
Menurut mahasiswa Universitas Persada Indonesia (UPI YAI) Muhammad Akbar, ospek itu penting untuk pengenalan dirinya ke mahasiswa yang sama-sama baru. Di kegiatan ospek, mahasiswa baru juga bisa mengikuti berbagai tes atau permainan yang menguji kekompakkan, kesetiakawanan dan solidaritas.
"Tentu saja, mahasiswa baru bisa lebih saling kenal saat ospek. Sayangnya, karena saya ambil kelas karyawan, maka tidak ada ospek," ujar Akbar, belum lama ini.
Berbeda dengan pendapat mahasiswi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Enno Rauf. Menurutnya, ospek tidak penting.
"Kalau untuk saling kenal, saat mulai kuliah atau masa sekolah juga bisa saling kenal dengan sendirinya. Misalnya dengan bergaul di kelas, lingkungan kampus dan ikut organisasi kemahasiswaan," ucap mahasiswi jurusan Public Relations (PR) itu.
Enno mengaku, tidak pernah ikut ospek karena selain tidak penting, ospek juga tidak masuk dalam kurikulum belajar.
"Dan aku ngerasa enggak ada manfaatnya," ungkap mahasiswi angkatan 2010 itu. (*/oz)
Kegiatan tahunan ini seolah menjadi tradisi. Tetapi, ada mahasiswa yang setuju, ada juga yang tidak setuju dengan pelaksanaan ospek ini. Kira-kira, kenapa ya alasan mereka?
Menurut mahasiswa Universitas Persada Indonesia (UPI YAI) Muhammad Akbar, ospek itu penting untuk pengenalan dirinya ke mahasiswa yang sama-sama baru. Di kegiatan ospek, mahasiswa baru juga bisa mengikuti berbagai tes atau permainan yang menguji kekompakkan, kesetiakawanan dan solidaritas.
"Tentu saja, mahasiswa baru bisa lebih saling kenal saat ospek. Sayangnya, karena saya ambil kelas karyawan, maka tidak ada ospek," ujar Akbar, belum lama ini.
Berbeda dengan pendapat mahasiswi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Enno Rauf. Menurutnya, ospek tidak penting.
"Kalau untuk saling kenal, saat mulai kuliah atau masa sekolah juga bisa saling kenal dengan sendirinya. Misalnya dengan bergaul di kelas, lingkungan kampus dan ikut organisasi kemahasiswaan," ucap mahasiswi jurusan Public Relations (PR) itu.
Enno mengaku, tidak pernah ikut ospek karena selain tidak penting, ospek juga tidak masuk dalam kurikulum belajar.
"Dan aku ngerasa enggak ada manfaatnya," ungkap mahasiswi angkatan 2010 itu. (*/oz)